Operasional mesin diesel kapal Selama pengoperasiannya (Engine running) mesin diesel darat hanya mendapat getaran dari mesin itu sendiri (internal vibration) tidak pernah menerima getaran dari luar (external vibration) kecuali bila terjadi gempa bumi.Tidak demikian halnya dengan Marine engine,selain mendapat getaran mesin itu sendiri, mesin-mesin diesel kapal juga mendapatkan getaran perlawanan dari luar,karena guncangan dari badan kapal yang diterpa ombak laut. Terjangan ombak yang begitu dahsyat terhadap badan kapal bisa membuat mesin mengalami kemiringan sampai sekitar 60 derajat. Bila hal ini terjadi bisa mengakibatkan mesin mengalami sebagai berikut:Tekanan lubricating oil akan mengalami kekosongan (hampa) bila hal ini terjadi maka tekanan lub oil akan menurun (lubricating oil low pressure) mesin akan mati secara mendadak (Shut down immediately) atau mesin mengalami rusak berat (break down) Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal seperti ini maka pada saat rancang bangun marine engine di pasang dua buah pipa isap lubricating oil kapal di depan dan di belakang agak kekanan, atau ke kiri lub oil carter engine.Sehingga bila mesin kapal mengalami kemiringan ke arah mana pun dan berapa derajat pun lubricating oil tetap akan terisap oleh pompa minyak lumas.Sedangkan pada mesin-mesin darat pipa isap minyak lumas cukup satu saja.Buritan kapal terangkat,sehingga baling-baling terbebas dari tekanan air laut, secara logika akan terjadi putaran lebih (over speed) pada mesin induk kapal atau bisa juga
terjadi kerusakan yang fatal (break down) Tetapi hal sudah di antisipasi oleh perancang Marine engine dengan memasang pengaman pada Governoor agar putaran mesin tetap menyesuaikan dengan situasi dan kondisi saat itu.Alat pengaman ini di kenal dengan nama Over Speed Trip.Pada mesin-mesin darat tidak di lengkapi dengan peralatan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar