Metode perhitungan tahanan kapal sangat banyak jenisnya,akan membahas secara singkat 8 metode perhitungan tahanan kapal. Adapun metode- metode yang digunakan dalam perhitungan hambatan adalah Perhitungan tahanan
kapal Metode Foude Pada tahun 1868, William Froude mengirim memorandum perihal " Observation an suggestion
on the subyek of determining by experiment the resistance of ship " ( Pengamatan dan saran mengenai penentuan tahanan kapal melalui percobaan ) kapal Chief constructor angakatan laut inggris ( Froude, 1955 ). Dengan kata lain, Froude menganggap bahwa tahanan suatu kapal atau model dapat dipisahkan dalam dua bagain yaitu tahanan gesek dan tahan sisa. Tahanan sisa ini disebabkan karena pengaruh gaya gavitasi dan gaya inertia, sedangkan tahanan gesek disebabkan karena pengaruh gaya viskositas dan gaya inersia. Jadi tahanan sisa dianggap tidak tergantung tahanan gesek, maka percobaan model dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
Mengikut buku froude
untuk hukum berarti.
Vm = Vs / Vm dan Vs masing – masing adalah kecepatan model dan kecepatan kapal dan rasio skala.Dengan
menggunakan asas yang sama dengan diatas, maka tahanan total kapal adalah ; Rts = Rfs + Rrs = Rfs + p
( RRM) Perhitungan tahanan
kapal Metode Tefler Pada tahun 1972 E.V Tefler menerbitkan makalah mengenai tahanan kapal dan model yang kemudian menguraikan salah satu model yang diperkenalkanya untk menggabungkan hokum mengenai kesamaan tahanan total spesifik merupakan fungsi serentak dari angka reynold dan angka froude,
yaitu : R / ( AV2 ) = ( IV / GL +
v / VL atau
R / ( AV2 ) = a + b (( v /
VL ) 1/3 ) Untuk tahanan spesifik total, a tergantung kepada ratio kecepatan panjang, dan harganya tetap jika rasio kecepatan panjang kapal tersebut tetap, dan b tergantung pada banyaknya tahanan total yang dipengaruhi oleh skala. Selanjutnya tahanan kapal
dapat dihitung dengan
rumus :
RS = CTS ( ½ Ps . Vs 2 .
Ss) Dimana Vs kecepatan
kapal, Ss permukaan
basah kapal Ps Massa jenis
air laut. Perhitungan tahanan
kapal Metode ITTC 1957 Dalam suatu pertemuan yang dikenal dengan " International Towing Tank Conference ( ITTC )" 1957. memutuskan untuk mengambil garis yang diberikan dalam rumus : Rtm = 0,075 / ½
m Vm 2 Sm Dimana Rtm adalah tahanan model, dan V adalah kecepatan model serta Sm adalah permukaan basah model. Perhitungan tahanan
kapal Metode Hughes Pada tahun 1954, G Hughes mengajukan rumus untuk dipakai dalam korelasi antara model dengan kapal ( Hughes, 1954 ). Dalam makalahnya diberikan hasil dari percobaan tahanan gesek dengan memakai sejumlah permukaan bidang yang mulus dalam aliran turbulen. Rumus untuk koefisien tahanan kapal diajukan sebagai berikut : Cf = 0,066 ( log 10
RN – 2,03 ) 2 Rumus ini cocok dengan hasil percobaan. Lebih lanjut dia menguraikan bahwa tahanan kapal dapat dipandang sebagai berikut : 1. Tahanan gesek permukaan bidang yang mempunyai luas permukaan basah dan panjang rata-rata yang sama dengan luas permukaan basah dengan panjang kapal, didalam aliran dua dimensi. 2. Tahanan bentuk merupakan kelebihan dari tahanan tersebut diatas yang akan dinamai kapal jika badan kapal tersebut terbenam dala-dalam sebagai sebagaian model rangkap. 3. Tahanan permukaan bebas, merupakan kelebihan dari tahanan total permukaan model diatas permukaan kapal yang terbenam dalam- dalam ketika menjadi bagaian dari model rangka. Dari uraian diatas , maka
persamaan tahanan dapat
diuraikan sebagai berikut : Tahanan total + tahanan gesek dasar + tahanan bentuk + tahanan permukaan bebas. Perhitungan tahanan
kapal Metode Prohaska Metode ini dibuat berdasarkan asas Hughes dalam diskusi masalah makalah Hughes ( 1966 ) . Dimana Prohaska memberikan formula untuk menentukan factor bentuk dalam tiga dimensi
pada gesekan pelat dasar.
K = ( Cv - Cfo ) / Cf Perhitungan tahanan
kapal Metode ITTC 1978 untuk perkiraan unjuk kerja kapal berbaling – baling tunggal. Tahun 1978 para organisasi anggota ITTC diberi tahu agar memakai, sebagai standart sementara, suatu metode yang disebut " ( 1978 ITTC 1978 untik perkiraan unjuk kerja kapal berbaling – baling tunggal ). Perhitungan Tahanan
kapal Metode Gudhamer Dalam publikasi Ship
Resistance ( Guldhamer
dan Harvald, 1965, 1974 )
disajikan koordinasi dari
hasil yang dikumpulkan
dari berbagai pengujian dari tangki
percobaan. Penganalisaan
metode gudhamer ini
dilakukan dengan cara : 1. Semua data diajcukan pada daerah ( lingkup ) model dan tahanan model ( Rtm) sebagai ditentukan fungsi kecepatan 2. Koefisien tahanan sisa spesifik model ( Ctm ) yaitu Ctm = Rtm / ½ P Vm 2 Sm, Dimana P = Massa jenis,Vm = kecepatan model, Sm = permukaan basah. 3. Koefisien tahanan sisa spesifik ditentukan dari Cr = Ctm - Cfm, CFm adalah koefisien tahanan gesek spesifik dipakai untuk menentukan koefisien tahanan gesek, Cf = 0,075 / ( log Ro – 2 ) 2,
dan Ro adalah bilangan Reynolds. 4. CR dinyatakan sebagai fungsi angka froude. Fo = V / g . 1 V adalah kecepatan kapal, g = Gravitasi bumi, dan L = panjang kapal. Hasilnya dikelompokan menurut ratio panjang displasement L / 1/3 dan koefisien prismatic ( cp ). = ( / LBT) B adalah lebar kapal , T ; sarat kapal dan koefisien midship.Diagram utama digambarkan untuk menyatakan kurva rata- rata CR untuk rasio Lebar sarat B/T : 2,5. Perhitungan tahanan
kapal Metode Yamagata Metode perhitungan tahanan kapal ini diperkenalkan oleh Dr. Yamagata. Pada metode ini banyak menggunakan diagram sama halnya dengan metode ghuldamer. Metode Yamagata hanya diperhitungkan tahanan gesek dan tahanan sisa, sedangkan tahanan tambahan lainya seperti tahanan angin , bulbous LCB dan lain-lain.
kapal Metode Foude Pada tahun 1868, William Froude mengirim memorandum perihal " Observation an suggestion
on the subyek of determining by experiment the resistance of ship " ( Pengamatan dan saran mengenai penentuan tahanan kapal melalui percobaan ) kapal Chief constructor angakatan laut inggris ( Froude, 1955 ). Dengan kata lain, Froude menganggap bahwa tahanan suatu kapal atau model dapat dipisahkan dalam dua bagain yaitu tahanan gesek dan tahan sisa. Tahanan sisa ini disebabkan karena pengaruh gaya gavitasi dan gaya inertia, sedangkan tahanan gesek disebabkan karena pengaruh gaya viskositas dan gaya inersia. Jadi tahanan sisa dianggap tidak tergantung tahanan gesek, maka percobaan model dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
Mengikut buku froude
untuk hukum berarti.
Vm = Vs / Vm dan Vs masing – masing adalah kecepatan model dan kecepatan kapal dan rasio skala.Dengan
menggunakan asas yang sama dengan diatas, maka tahanan total kapal adalah ; Rts = Rfs + Rrs = Rfs + p
( RRM) Perhitungan tahanan
kapal Metode Tefler Pada tahun 1972 E.V Tefler menerbitkan makalah mengenai tahanan kapal dan model yang kemudian menguraikan salah satu model yang diperkenalkanya untk menggabungkan hokum mengenai kesamaan tahanan total spesifik merupakan fungsi serentak dari angka reynold dan angka froude,
yaitu : R / ( AV2 ) = ( IV / GL +
v / VL atau
R / ( AV2 ) = a + b (( v /
VL ) 1/3 ) Untuk tahanan spesifik total, a tergantung kepada ratio kecepatan panjang, dan harganya tetap jika rasio kecepatan panjang kapal tersebut tetap, dan b tergantung pada banyaknya tahanan total yang dipengaruhi oleh skala. Selanjutnya tahanan kapal
dapat dihitung dengan
rumus :
RS = CTS ( ½ Ps . Vs 2 .
Ss) Dimana Vs kecepatan
kapal, Ss permukaan
basah kapal Ps Massa jenis
air laut. Perhitungan tahanan
kapal Metode ITTC 1957 Dalam suatu pertemuan yang dikenal dengan " International Towing Tank Conference ( ITTC )" 1957. memutuskan untuk mengambil garis yang diberikan dalam rumus : Rtm = 0,075 / ½
m Vm 2 Sm Dimana Rtm adalah tahanan model, dan V adalah kecepatan model serta Sm adalah permukaan basah model. Perhitungan tahanan
kapal Metode Hughes Pada tahun 1954, G Hughes mengajukan rumus untuk dipakai dalam korelasi antara model dengan kapal ( Hughes, 1954 ). Dalam makalahnya diberikan hasil dari percobaan tahanan gesek dengan memakai sejumlah permukaan bidang yang mulus dalam aliran turbulen. Rumus untuk koefisien tahanan kapal diajukan sebagai berikut : Cf = 0,066 ( log 10
RN – 2,03 ) 2 Rumus ini cocok dengan hasil percobaan. Lebih lanjut dia menguraikan bahwa tahanan kapal dapat dipandang sebagai berikut : 1. Tahanan gesek permukaan bidang yang mempunyai luas permukaan basah dan panjang rata-rata yang sama dengan luas permukaan basah dengan panjang kapal, didalam aliran dua dimensi. 2. Tahanan bentuk merupakan kelebihan dari tahanan tersebut diatas yang akan dinamai kapal jika badan kapal tersebut terbenam dala-dalam sebagai sebagaian model rangkap. 3. Tahanan permukaan bebas, merupakan kelebihan dari tahanan total permukaan model diatas permukaan kapal yang terbenam dalam- dalam ketika menjadi bagaian dari model rangka. Dari uraian diatas , maka
persamaan tahanan dapat
diuraikan sebagai berikut : Tahanan total + tahanan gesek dasar + tahanan bentuk + tahanan permukaan bebas. Perhitungan tahanan
kapal Metode Prohaska Metode ini dibuat berdasarkan asas Hughes dalam diskusi masalah makalah Hughes ( 1966 ) . Dimana Prohaska memberikan formula untuk menentukan factor bentuk dalam tiga dimensi
pada gesekan pelat dasar.
K = ( Cv - Cfo ) / Cf Perhitungan tahanan
kapal Metode ITTC 1978 untuk perkiraan unjuk kerja kapal berbaling – baling tunggal. Tahun 1978 para organisasi anggota ITTC diberi tahu agar memakai, sebagai standart sementara, suatu metode yang disebut " ( 1978 ITTC 1978 untik perkiraan unjuk kerja kapal berbaling – baling tunggal ). Perhitungan Tahanan
kapal Metode Gudhamer Dalam publikasi Ship
Resistance ( Guldhamer
dan Harvald, 1965, 1974 )
disajikan koordinasi dari
hasil yang dikumpulkan
dari berbagai pengujian dari tangki
percobaan. Penganalisaan
metode gudhamer ini
dilakukan dengan cara : 1. Semua data diajcukan pada daerah ( lingkup ) model dan tahanan model ( Rtm) sebagai ditentukan fungsi kecepatan 2. Koefisien tahanan sisa spesifik model ( Ctm ) yaitu Ctm = Rtm / ½ P Vm 2 Sm, Dimana P = Massa jenis,Vm = kecepatan model, Sm = permukaan basah. 3. Koefisien tahanan sisa spesifik ditentukan dari Cr = Ctm - Cfm, CFm adalah koefisien tahanan gesek spesifik dipakai untuk menentukan koefisien tahanan gesek, Cf = 0,075 / ( log Ro – 2 ) 2,
dan Ro adalah bilangan Reynolds. 4. CR dinyatakan sebagai fungsi angka froude. Fo = V / g . 1 V adalah kecepatan kapal, g = Gravitasi bumi, dan L = panjang kapal. Hasilnya dikelompokan menurut ratio panjang displasement L / 1/3 dan koefisien prismatic ( cp ). = ( / LBT) B adalah lebar kapal , T ; sarat kapal dan koefisien midship.Diagram utama digambarkan untuk menyatakan kurva rata- rata CR untuk rasio Lebar sarat B/T : 2,5. Perhitungan tahanan
kapal Metode Yamagata Metode perhitungan tahanan kapal ini diperkenalkan oleh Dr. Yamagata. Pada metode ini banyak menggunakan diagram sama halnya dengan metode ghuldamer. Metode Yamagata hanya diperhitungkan tahanan gesek dan tahanan sisa, sedangkan tahanan tambahan lainya seperti tahanan angin , bulbous LCB dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar