Sistem bahan bakar adalah sistem yang digunakan untuk mensupply bahan bakar yang diperlukan motor induk. Pada umumnya ;
1. mesin diesel kecepatan rendah dapat beropersi dengan hampir setiap bahan bakar cair dari minyak tanah ( kerosine ) sampai minyak bunker.
2. mesin diesel kecepatan tinggi modern, karena singkatnya selang waktu yang tersedia untuk pembakaran pada setiap daur memerlukan minyak bakar yang lebih khusus dan lebih ringan.
Dalam dunia maritim bidang klasifikasi jenis bahan bakar minyak yaitu:
• MGO (Marine gasoil)
• MDO (Marine diesel oil)
• IFO (Intermediate fuel oil)
• MFO (Medium fuel oil
• HFO (Heavy fuel oil)
Sifat bahan bakar
Sifat berikut yang mempengaruhi prestasi dan keandalan dari suatu mesin diesel ;
Penguapan
Residu karbon
Viskositas
Kandungan blerang
Abu
Air dan endapan
Titik nyala, dan
Mutu pelayanan
Untuk mesin diesel kecil dibutuhkan penguapan bahan bakar yang tinggi dari mesin diesel besar agar didapatkan penggunaan bahan bakar yang lebih hemat, suhu buang rendah, dan asap minimum. Residu karbon adalah karbon yangg tertinggal setelah penguapan dan pembakaran habis suatu bahan yang diuapkan dari minyak, ini menunjukkan kecenderungan bahan bakar untuk membentuk endapan karbon pada bagian mesin ( torak ) diperbolehkan residu karbon sebesar 0,1 %.
Viskositas suatu minyak dinyatakan oleh volume tertentu dari minyak untuk mengalirkan melalui lubang diameter tertentu, makin rendah jumlah detiknya makin rendah viskositasnya.
Alat untuk mengukur viskositas bahan bakar adalah viskosimeter saybolt. Belerang dalam sistem bahan bakar terbakar bersama minyak dan menghasilkan gas yang sangat korosif yang diembunkan oleh dinding silinder yang didinginkan, terutama kalau mesin beroprasi dengan beban rendah dan suhu silinder menurun. Korosi yang sering disebabkan oleh gas balerang sering didapati dalam sistem buang dari mesin diesel. Berbagai spesifikasi tidak mengijinkan kandungan balerang lebih dari 0,5-1,5%. titik nyala meruapakan suhu yang paling rendah yang harus di capai dalam pemenasan minyak untuk menimbulkan uapyang dapat terdapat dalam jumlah yang cukup untuk menyala/terbakar sesaat.
Titik nyala minimum untuk bahan bakar diesel sekitar 150 derajat fahrenhet. mutu penyalaan adalah sifat dari bahan bakar diesel yang penting, terutama pada mesin diesel putaran tinggi sangat menentukan mudahnya penyalaan dan start mesin dingin. Jenis pembakaran yang di peroleh dari bahan bakar dengan mutu penyalaan yang baik akan memberikan mutu operasi yang lebih halus, mutu pelayanan diukur dengan indek yang disebut angka setana, nilai bilangan ini sebagi karakteristik bahan bakar diesel serupa dengan angka oktana pada motor bensin.
Berikut adalah salah satu sistem bahan bakar dalam project guide wartsila 16V32.
Wartsila 16V32 adalah motor induk yang didesain untuk menggunakan bahan bakar HFO secara kontinue. Namun, dalam keterangannya di project guide mesin ini dapat juga menggunakan beberapa jenis bahan bakar dengan spesifikasi tertentu.
Bahan bakar HFO dipompa dengan pompa yang digerakkan dengan electrik motor menuju setling tank, pompa ini disebut dengan HFO transfer pump. Dari setling tank HFO dipompa dengan HFO Feed Pump menuju HFO service tank. Pada feed pump terdapat filter dan juga heater, heater ini berfungsi sebagai pemanas sebelum bahan bakar masuk ke separator.
Dari service tank bahan bakar didorong dengan supply pump yang digerakkan secara elektris dengan menjaga tekanannya pada sekitar 4-6 bar sebelum masuk ke circulating pump, tekanan circulating pump berkisar antara 8-10 bar. Bahan bakar kemudian didorong masuk ke main engine melalui heater dan full flow filter, dan perlu dipastikan kapasitas circulating pump harus melebihijumlah yang dibutuhkan oleh main engine, sehingga kelebihanbahan bakar yang di supply akankembali ke service tank melalui venting box dan de-aerating valve yang mana pada valve tersebut akan melepaskan gas dan membiarkan bahan bakar masuk kembali ke pipa circulating pump.
Pada operasi engine yang konstan, maka engine harus menggunakan heavy fuel. jika rekomendasi ini tidak dilakukan,maka akan terjadi latent risk atau kerusakan tersembunyi pada kualitas diesel oil dan heavy fuel yaitu pembentukan campuran yang tidak sempurna selama penggantian bahan bakar. Oleh karena itu tidak disarankan menggunakan diesel oil untuk operasi engine pada semua beban kerja.
Pada keadaan khusus, penggunaan diesel oil diperbolehkan dan diperlukan dan dapat dilakukan sewaktu-waktu ketika engine tidak di operasikan. Penggantian ini menjadi diperlukan untuk waktuyang yang sesaat. pada penggunaan ini, kapal disyaratkan tidak bekerja atau berhenti pada waktu yang cukup lama dengan kondisi engine dingin. kondisi ini adalah;
1. Saat kapal docking
2. Berhenti selama lebih dari 5 hari
3. Dilakukannya reparasi pada sistem bahan bakar utama
4. Kondisi lingkungan yang terjadi.
Beberapa bagian dalam fuel oil system ;
Storage Tank
merupakan tanki yang dipergunakan untuk tempat penimbunan bahan bakar yang terletak pada engine room dan untuk pengisian dilakukan dari geladak cuaca.
Settling Tank
merupakan tanki yang digunakan untuk mengendapkan bahan bakar yang telah di pindahkan oleh transfer pump dari tanki penimbunan. lama waktu yang diperlukan untuk mengedapkan bahan bakar, ini minimal adalah 24 jam, hal ini berdasrkn class rule.
Sistem Pemanas Di Storage Tank
pada perencanaan ini, untuk pemanasan bahan bakar di storage tank menggunakan electrical heating coil. pemanasan suhu bahan bakar distorage tank mencapai 50 derajat celcius.
Transfer Pump
merupakan pompa yang digunakan untuk memindahkan fluida (fuel oil) dari tanki penimbunan ke tanki pengendapan.
Feed Pump
merupakan pompa yang digunakan untuk memindahkan fluida (fuel oil) dari tanki penimbun ( settling tank) ke tanki harian ( service tank ). pompa yang dginakan bisa jenis screw wheel atau jenis gear wheel.
Separator
pada supply system terdapat poses pemisahan air dengan bahan bakar, proses ini berlangsug di separator atau centrfuge.
1. mesin diesel kecepatan rendah dapat beropersi dengan hampir setiap bahan bakar cair dari minyak tanah ( kerosine ) sampai minyak bunker.
2. mesin diesel kecepatan tinggi modern, karena singkatnya selang waktu yang tersedia untuk pembakaran pada setiap daur memerlukan minyak bakar yang lebih khusus dan lebih ringan.
Dalam dunia maritim bidang klasifikasi jenis bahan bakar minyak yaitu:
• MGO (Marine gasoil)
• MDO (Marine diesel oil)
• IFO (Intermediate fuel oil)
• MFO (Medium fuel oil
• HFO (Heavy fuel oil)
Sifat bahan bakar
Sifat berikut yang mempengaruhi prestasi dan keandalan dari suatu mesin diesel ;
Penguapan
Residu karbon
Viskositas
Kandungan blerang
Abu
Air dan endapan
Titik nyala, dan
Mutu pelayanan
Untuk mesin diesel kecil dibutuhkan penguapan bahan bakar yang tinggi dari mesin diesel besar agar didapatkan penggunaan bahan bakar yang lebih hemat, suhu buang rendah, dan asap minimum. Residu karbon adalah karbon yangg tertinggal setelah penguapan dan pembakaran habis suatu bahan yang diuapkan dari minyak, ini menunjukkan kecenderungan bahan bakar untuk membentuk endapan karbon pada bagian mesin ( torak ) diperbolehkan residu karbon sebesar 0,1 %.
Viskositas suatu minyak dinyatakan oleh volume tertentu dari minyak untuk mengalirkan melalui lubang diameter tertentu, makin rendah jumlah detiknya makin rendah viskositasnya.
Alat untuk mengukur viskositas bahan bakar adalah viskosimeter saybolt. Belerang dalam sistem bahan bakar terbakar bersama minyak dan menghasilkan gas yang sangat korosif yang diembunkan oleh dinding silinder yang didinginkan, terutama kalau mesin beroprasi dengan beban rendah dan suhu silinder menurun. Korosi yang sering disebabkan oleh gas balerang sering didapati dalam sistem buang dari mesin diesel. Berbagai spesifikasi tidak mengijinkan kandungan balerang lebih dari 0,5-1,5%. titik nyala meruapakan suhu yang paling rendah yang harus di capai dalam pemenasan minyak untuk menimbulkan uapyang dapat terdapat dalam jumlah yang cukup untuk menyala/terbakar sesaat.
Titik nyala minimum untuk bahan bakar diesel sekitar 150 derajat fahrenhet. mutu penyalaan adalah sifat dari bahan bakar diesel yang penting, terutama pada mesin diesel putaran tinggi sangat menentukan mudahnya penyalaan dan start mesin dingin. Jenis pembakaran yang di peroleh dari bahan bakar dengan mutu penyalaan yang baik akan memberikan mutu operasi yang lebih halus, mutu pelayanan diukur dengan indek yang disebut angka setana, nilai bilangan ini sebagi karakteristik bahan bakar diesel serupa dengan angka oktana pada motor bensin.
Berikut adalah salah satu sistem bahan bakar dalam project guide wartsila 16V32.
Wartsila 16V32 adalah motor induk yang didesain untuk menggunakan bahan bakar HFO secara kontinue. Namun, dalam keterangannya di project guide mesin ini dapat juga menggunakan beberapa jenis bahan bakar dengan spesifikasi tertentu.
Bahan bakar HFO dipompa dengan pompa yang digerakkan dengan electrik motor menuju setling tank, pompa ini disebut dengan HFO transfer pump. Dari setling tank HFO dipompa dengan HFO Feed Pump menuju HFO service tank. Pada feed pump terdapat filter dan juga heater, heater ini berfungsi sebagai pemanas sebelum bahan bakar masuk ke separator.
Dari service tank bahan bakar didorong dengan supply pump yang digerakkan secara elektris dengan menjaga tekanannya pada sekitar 4-6 bar sebelum masuk ke circulating pump, tekanan circulating pump berkisar antara 8-10 bar. Bahan bakar kemudian didorong masuk ke main engine melalui heater dan full flow filter, dan perlu dipastikan kapasitas circulating pump harus melebihijumlah yang dibutuhkan oleh main engine, sehingga kelebihanbahan bakar yang di supply akankembali ke service tank melalui venting box dan de-aerating valve yang mana pada valve tersebut akan melepaskan gas dan membiarkan bahan bakar masuk kembali ke pipa circulating pump.
Pada operasi engine yang konstan, maka engine harus menggunakan heavy fuel. jika rekomendasi ini tidak dilakukan,maka akan terjadi latent risk atau kerusakan tersembunyi pada kualitas diesel oil dan heavy fuel yaitu pembentukan campuran yang tidak sempurna selama penggantian bahan bakar. Oleh karena itu tidak disarankan menggunakan diesel oil untuk operasi engine pada semua beban kerja.
Pada keadaan khusus, penggunaan diesel oil diperbolehkan dan diperlukan dan dapat dilakukan sewaktu-waktu ketika engine tidak di operasikan. Penggantian ini menjadi diperlukan untuk waktuyang yang sesaat. pada penggunaan ini, kapal disyaratkan tidak bekerja atau berhenti pada waktu yang cukup lama dengan kondisi engine dingin. kondisi ini adalah;
1. Saat kapal docking
2. Berhenti selama lebih dari 5 hari
3. Dilakukannya reparasi pada sistem bahan bakar utama
4. Kondisi lingkungan yang terjadi.
Beberapa bagian dalam fuel oil system ;
Storage Tank
merupakan tanki yang dipergunakan untuk tempat penimbunan bahan bakar yang terletak pada engine room dan untuk pengisian dilakukan dari geladak cuaca.
Settling Tank
merupakan tanki yang digunakan untuk mengendapkan bahan bakar yang telah di pindahkan oleh transfer pump dari tanki penimbunan. lama waktu yang diperlukan untuk mengedapkan bahan bakar, ini minimal adalah 24 jam, hal ini berdasrkn class rule.
Sistem Pemanas Di Storage Tank
pada perencanaan ini, untuk pemanasan bahan bakar di storage tank menggunakan electrical heating coil. pemanasan suhu bahan bakar distorage tank mencapai 50 derajat celcius.
Transfer Pump
merupakan pompa yang digunakan untuk memindahkan fluida (fuel oil) dari tanki penimbunan ke tanki pengendapan.
Feed Pump
merupakan pompa yang digunakan untuk memindahkan fluida (fuel oil) dari tanki penimbun ( settling tank) ke tanki harian ( service tank ). pompa yang dginakan bisa jenis screw wheel atau jenis gear wheel.
Separator
pada supply system terdapat poses pemisahan air dengan bahan bakar, proses ini berlangsug di separator atau centrfuge.
selamat malam Gan,
BalasHapusmohon petunjuknya mengenai mfo, pengaruh debu (ash content ) terhadap mesin mengakibatkan apa. apakah dengan memakai MFO filter harus selalu dibersihkan.
mohon petunjuknya gan. terima kasih