Kerusakan2 pompa pada umumya.
Usaha maksimal/proaktive dalammemelihara pompa harus tetap dilakukan, namun peristiwa kerusakan tentu akan terjadi, namun dgn langkah proaktive kerusakan dapat diprediksi agar dapat direncanakan perbaikan kapan dan
tidak terjadi kerusakan yang lebih fatal.
Typical sebab tsb adalah :
· Bocor seal/gland packing
· kapasitas menurun
· Poros bengkok atau macet
· Bearing rusak
· Vibrasi tinggi
· Casing bocor
Step2 dibawah ini perlu dilakukan sebelum membongkar/mengangkat pompa
· Buka data kondisi atau pengukuranr terachir dan histori2 kebelakang
· Tanyakan/diskusikan dengan Operator ,apa yang di ketahui, gejala/penyebab dan hal2 yang berkaitan dengan kerusakan pompa tsb.
· Investigasi saat jalan atau mintadijalankan (jika memungkinkan) agar bisa men diagnose kerusakan tsb dengan cara;
· Amati jika ada yang aneh,: bocor, getar, panas dll
· Dengarkan : tidak normal, bunyi, dll
· Feeling : rasakan panas sekali dll
· Bau : ada bau aneh, minyak terbakar, bau dari cairan dalam pompa
· Ukur : temperature bearing, vibrasi dll
· Ukur input power /listrik mesin penggerak.
· Analisa vibrasi ; misal gejala mislaignment, bearing rusak dll
· Ukur flow dan pressure
Catatan: jika telah menemukan dan menetukan penyakitnya , tentunya tidak harus melakukan semua step tsb. diatas.
Field check selama removal
Jika dalam diagnose mengharuskan pompa harus di bongkar,urutan di field perlu dilakukan ;
1.Check alignment coupling dan apakah ada keausan,atau kekurangan/kesalahan grease
2.Visual check lub oil dan lub oil level
3.Bongkar pompa,check body gasket ,seats
4.Visual check impeller dan casing wear rings.Juga check impeller dengan casing wear ring
clearence ,check impeller,volutes dan balance hole apakah buntu.
5.Check flush lines dan quench lines apakah ada internal corrosion atau buntu
6.Visual check kondisi dari gauge etc.
7.Tentukan dapat diperbaiki di site atau harus di remove ke shop/bengkel
Jika yang diperkirakan adalah kerusakan bearing pada pompa atau motor
Check radial clearence dan end float di pompa/motor
Jalankan motor dan check untuk abnormal noise dan vibration
Jika motor tidak baik ,angkat motor dan repair.
MENG DIAGNOSE POMPA DAN PROBLEM SEAL
Selama pompa sedang dalam perbaikan sangat disarankan secara seksama menganalisa/menguji setiap komponent.Recommended procedure/check list perlu disiapkan yang sesuai dengan pompa dan part2 se- belum pembongkaran di mulai.Sehingga dalam pembongkaran pengecheckan komponent dapat langsung dilakukan dan dapat menentukantindakan lanjutan.
INSPEKSI MELIPUTI
1. Visual check impeller dan nut : wear/aus,erosion,corrosion atau lain2 deterioration
2. Remove seal flange nuts dan check seal tension
3. Record posisi impeller terhadap frame pompa
4. Remove impeller nut dan impeller
5. Inspect wear ring inboard ,jika ada
6. Check dan record throtle bushing clearence
7. Check body gasket faces
8. Remove stuffing box body dariframe pompa
9. Check stuffing box gasket face,bore dan pilotts
10.Remove dan inspect semua shaft keys
11.Remove sleeve,seal,sleeve gasket dan sleeve flange.Dan dapatkan penyebab kerusakan seal dan inspect kondisi dari part2
12Check bearing pompa.Record end float ,check keausan,erosion,corrosion,dan kelurusan.
13.Excessive axial end play.
Excessive shaft movement dapat berakibat pitting,freeting atau keausan titik kontak pada shaft dan packing atau mechanical sealarea.Ini dapat mengakibatkan over atau under loading pada -spring yang menghasilkan rate keausan yang tinggi dan kebocoran.Juga berakibat strain dan
keausan pada bearing.Bearing yang kurang baik juga dapat menyebabkan shaft end play yang besar/excessive.
Untuk pengechekan hal tsb.dapatdi check dengan memasang dial indicator (seperti gambar)magnit base pada framedan jarum kontak dengan ujung/shoulder shaft. Gerakan end play dari ujung berlawanan.
Total endplay yang baik untuk dapat dilanjutkan adalah antara.001 in — .004 in.
14.Shaft bengkok/bent: Bila sebuah pompa shaftnya bengkokatau mis alignment,umur bearing,umur mechanical seal dan merusak performance .Shaft bengkok juga menyebabkan vibrasi dan kerusakan coupling. Untuk menge-check kondisi ini pasanglah dua dia indicator (seperti gambar) .Putarlah dan catat penunjukan dial “run out”nya.Jika run out lebih besardari .002 in. maka shaft harus di luruskan .
Shaft harus di ckeck di beberapa titik/tempat.
15.Check semua pilots fits untuk concentricity.Juga check radial movement shaft :Excessive radialshaft movement akan mempercepat kerusakan seal danshaft,whip,deflect dan vibrasi.Type movement ini al disebabkan oleh pemasangan bearing yang tidak fit di bearing-housing atau kemungkinan shaftlonggar terhadap inner race dari bearing.Bila bearing bore longgar/over size bisa akibat daricorrosio,aus/wear atau tidak sempurna saat machining. Untukmenge check kondisi in kita dapat menggunakan dial indikator (seperti gambar).Dial ditempatkan pada Od dan dekat dengan shatf, shaft diangkat dandial dapat menunjukan -Berapa besar movement.Bila total movement melebihi .003 in.,maka bearing dan bearing fits harus di check dan perlu repair
Usaha maksimal/proaktive dalammemelihara pompa harus tetap dilakukan, namun peristiwa kerusakan tentu akan terjadi, namun dgn langkah proaktive kerusakan dapat diprediksi agar dapat direncanakan perbaikan kapan dan
tidak terjadi kerusakan yang lebih fatal.
Typical sebab tsb adalah :
· Bocor seal/gland packing
· kapasitas menurun
· Poros bengkok atau macet
· Bearing rusak
· Vibrasi tinggi
· Casing bocor
Step2 dibawah ini perlu dilakukan sebelum membongkar/mengangkat pompa
· Buka data kondisi atau pengukuranr terachir dan histori2 kebelakang
· Tanyakan/diskusikan dengan Operator ,apa yang di ketahui, gejala/penyebab dan hal2 yang berkaitan dengan kerusakan pompa tsb.
· Investigasi saat jalan atau mintadijalankan (jika memungkinkan) agar bisa men diagnose kerusakan tsb dengan cara;
· Amati jika ada yang aneh,: bocor, getar, panas dll
· Dengarkan : tidak normal, bunyi, dll
· Feeling : rasakan panas sekali dll
· Bau : ada bau aneh, minyak terbakar, bau dari cairan dalam pompa
· Ukur : temperature bearing, vibrasi dll
· Ukur input power /listrik mesin penggerak.
· Analisa vibrasi ; misal gejala mislaignment, bearing rusak dll
· Ukur flow dan pressure
Catatan: jika telah menemukan dan menetukan penyakitnya , tentunya tidak harus melakukan semua step tsb. diatas.
Field check selama removal
Jika dalam diagnose mengharuskan pompa harus di bongkar,urutan di field perlu dilakukan ;
1.Check alignment coupling dan apakah ada keausan,atau kekurangan/kesalahan grease
2.Visual check lub oil dan lub oil level
3.Bongkar pompa,check body gasket ,seats
4.Visual check impeller dan casing wear rings.Juga check impeller dengan casing wear ring
clearence ,check impeller,volutes dan balance hole apakah buntu.
5.Check flush lines dan quench lines apakah ada internal corrosion atau buntu
6.Visual check kondisi dari gauge etc.
7.Tentukan dapat diperbaiki di site atau harus di remove ke shop/bengkel
Jika yang diperkirakan adalah kerusakan bearing pada pompa atau motor
Check radial clearence dan end float di pompa/motor
Jalankan motor dan check untuk abnormal noise dan vibration
Jika motor tidak baik ,angkat motor dan repair.
MENG DIAGNOSE POMPA DAN PROBLEM SEAL
Selama pompa sedang dalam perbaikan sangat disarankan secara seksama menganalisa/menguji setiap komponent.Recommended procedure/check list perlu disiapkan yang sesuai dengan pompa dan part2 se- belum pembongkaran di mulai.Sehingga dalam pembongkaran pengecheckan komponent dapat langsung dilakukan dan dapat menentukantindakan lanjutan.
INSPEKSI MELIPUTI
1. Visual check impeller dan nut : wear/aus,erosion,corrosion atau lain2 deterioration
2. Remove seal flange nuts dan check seal tension
3. Record posisi impeller terhadap frame pompa
4. Remove impeller nut dan impeller
5. Inspect wear ring inboard ,jika ada
6. Check dan record throtle bushing clearence
7. Check body gasket faces
8. Remove stuffing box body dariframe pompa
9. Check stuffing box gasket face,bore dan pilotts
10.Remove dan inspect semua shaft keys
11.Remove sleeve,seal,sleeve gasket dan sleeve flange.Dan dapatkan penyebab kerusakan seal dan inspect kondisi dari part2
12Check bearing pompa.Record end float ,check keausan,erosion,corrosion,dan kelurusan.
13.Excessive axial end play.
Excessive shaft movement dapat berakibat pitting,freeting atau keausan titik kontak pada shaft dan packing atau mechanical sealarea.Ini dapat mengakibatkan over atau under loading pada -spring yang menghasilkan rate keausan yang tinggi dan kebocoran.Juga berakibat strain dan
keausan pada bearing.Bearing yang kurang baik juga dapat menyebabkan shaft end play yang besar/excessive.
Untuk pengechekan hal tsb.dapatdi check dengan memasang dial indicator (seperti gambar)magnit base pada framedan jarum kontak dengan ujung/shoulder shaft. Gerakan end play dari ujung berlawanan.
Total endplay yang baik untuk dapat dilanjutkan adalah antara.001 in — .004 in.
14.Shaft bengkok/bent: Bila sebuah pompa shaftnya bengkokatau mis alignment,umur bearing,umur mechanical seal dan merusak performance .Shaft bengkok juga menyebabkan vibrasi dan kerusakan coupling. Untuk menge-check kondisi ini pasanglah dua dia indicator (seperti gambar) .Putarlah dan catat penunjukan dial “run out”nya.Jika run out lebih besardari .002 in. maka shaft harus di luruskan .
Shaft harus di ckeck di beberapa titik/tempat.
15.Check semua pilots fits untuk concentricity.Juga check radial movement shaft :Excessive radialshaft movement akan mempercepat kerusakan seal danshaft,whip,deflect dan vibrasi.Type movement ini al disebabkan oleh pemasangan bearing yang tidak fit di bearing-housing atau kemungkinan shaftlonggar terhadap inner race dari bearing.Bila bearing bore longgar/over size bisa akibat daricorrosio,aus/wear atau tidak sempurna saat machining. Untukmenge check kondisi in kita dapat menggunakan dial indikator (seperti gambar).Dial ditempatkan pada Od dan dekat dengan shatf, shaft diangkat dandial dapat menunjukan -Berapa besar movement.Bila total movement melebihi .003 in.,maka bearing dan bearing fits harus di check dan perlu repair
Shaft Alignment Menggunakan Dial Indikator
BalasHapus