Yang sering menjadi
pertanyaan juga adalah
manfaat apa yang
didapatkan dari kalibrasi
ini ? Tentu saja banyak,
diantara banyak
manfaatnya, manfaat
“basic” nya adalah
untuk : 1. Mendukung sistem mutu
yang diterapkan di
industri. Ini yang pada
awalnya paling populer
menjadi pendorong orang
atau industri mau mengkalibrasi alatnya. ISO
9000 mensyaratkan
semua alat ukur yang
terkait dalam produksi
harus dijamin mutu
keakuratannya. Dan salah satu tool utama untuk ini
adalah dengan melakukan
kalibrasi. Requirement ini
pada tahun-tahun terakhir
semakin terasa tidak
populer seiring dengan semakin longgarnya
penerapan ISO 9000.
Apalagi saat ini banyak
perusahaan pemberi
sertifikat yang saling
bersaing mendapatkan kastamer, yang akhirnya
memunculkan dampak
negatif juga yaitu dengan
makin melonggarkan
aturan sehingga
(misalnya) dengan melakukan kalibrasi 10
alat ukurnya saja, dari 100
alat ukur yang harusnya
dikalibrasi, selesai sudah
masalahnya. Apalagi jika
orang yang ditunjuk sebagai perwakilan
auditee memiliki
kemampuan komunikasi
yang sangat baik (alias
pandai bersilat lidah),
makin mudah saja mendapatkan sertifikat ini
tanpa capek-capek keluar
biaya untuk kalibrasi.Satu
hal lagi bahwa sering
terjadi kastamer tidak
merasakan manfaat langsung (bahkan
manfaat teknis di
lapangan) dari kegiatan
kalibrasi ini, sehingga ini
bisa dijadikan alibi untuk
excuse tidak melakukan kalibrasi. Dan alibi ini bisa
meyakinkan auditor ISO. 2. Dapat mengetahui
penyimpangan harga
benar dengan harga yang
ditunjukkan alat ukur.
Kalau ini memang menjadi
alasan yang teknis sifatnya, dan teknisi saja
yang biasanya merasakan
riil manfaatnya.
pertanyaan juga adalah
manfaat apa yang
didapatkan dari kalibrasi
ini ? Tentu saja banyak,
diantara banyak
manfaatnya, manfaat
“basic” nya adalah
untuk : 1. Mendukung sistem mutu
yang diterapkan di
industri. Ini yang pada
awalnya paling populer
menjadi pendorong orang
atau industri mau mengkalibrasi alatnya. ISO
9000 mensyaratkan
semua alat ukur yang
terkait dalam produksi
harus dijamin mutu
keakuratannya. Dan salah satu tool utama untuk ini
adalah dengan melakukan
kalibrasi. Requirement ini
pada tahun-tahun terakhir
semakin terasa tidak
populer seiring dengan semakin longgarnya
penerapan ISO 9000.
Apalagi saat ini banyak
perusahaan pemberi
sertifikat yang saling
bersaing mendapatkan kastamer, yang akhirnya
memunculkan dampak
negatif juga yaitu dengan
makin melonggarkan
aturan sehingga
(misalnya) dengan melakukan kalibrasi 10
alat ukurnya saja, dari 100
alat ukur yang harusnya
dikalibrasi, selesai sudah
masalahnya. Apalagi jika
orang yang ditunjuk sebagai perwakilan
auditee memiliki
kemampuan komunikasi
yang sangat baik (alias
pandai bersilat lidah),
makin mudah saja mendapatkan sertifikat ini
tanpa capek-capek keluar
biaya untuk kalibrasi.Satu
hal lagi bahwa sering
terjadi kastamer tidak
merasakan manfaat langsung (bahkan
manfaat teknis di
lapangan) dari kegiatan
kalibrasi ini, sehingga ini
bisa dijadikan alibi untuk
excuse tidak melakukan kalibrasi. Dan alibi ini bisa
meyakinkan auditor ISO. 2. Dapat mengetahui
penyimpangan harga
benar dengan harga yang
ditunjukkan alat ukur.
Kalau ini memang menjadi
alasan yang teknis sifatnya, dan teknisi saja
yang biasanya merasakan
riil manfaatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar