Selasa, 29 November 2011

TEST ISOLASI

Bagian dari pekerjaan overhaul motor ialah test isolasi.
Test isolasi harus dilakukan terutama untuk mendapatkan indikasi apakah
motor ini masih layak dioperikan atau tidak. Pemeriksaan dan test perlu dilakukan lebih dulu, jika hasil cukup dapat di terima baru kemudian dapat dilakukan HP Test. Test lainya juga oerlu dilakukan yang hasilnya dapat membantu mengetahui sebagai indikasi kondisi motor tsb. (IEEE Stds 95)
Inspeksi / Pemeriksaan :

Isolasi harus diuji tingkat degradasi atau kerusakan, al:
1. Kondisi pisik, cracking atau retak, pecah atau berubah warnasebagai indikasi dari thermal aging.
2. Kontaminasi pada coil dan sambungan2
3. Abrasi atau mekanikal stress
4. Partial discharge / corrona
5. Wedges, ikatan , ring , atau bagian2 lain lepas/kendor
6. Freeting pada support, bracing, crossing apa ada indikasilepas,kendor atau berubah posisi.
IEEE Stds.43 memberikan panduan sbb:
DC Voltage utk Test Tahanan Isolasi
Winding Rated InsolationResistance Test
Voltage (V)* Direct Voltage (V)
<1000 500 1000 – 2500 500 – 1000 2501 – 5000 1000 – 2500 5001 – 12.000 2500 – 5000 >12.000 5000- 10.000
*rated voltage line to line utk 3 phase motor AC.’ Line to ground utk phase tunggal, dan direct voltage utk DC motor.
Test voltage dilakukan 1 menit (ref IEEE Stds 43 sec 54
Rekomendasi “Tahanan minimum pd 40.C
( Satuan Mega Ohm)
Minimum Insulation Test Speciment
Resistance
IR(1min) = kV + 1 utk winding yg di buat sebelum 1970
IR(1min) = 100 utk DC armature & winding yg di buat stelah 1970
IR(1min) = 5 utk hampir semua motor-wound coils rated < 1kV
Catatan:
1. IR(1min) adalah tahanan isolasi yg direkomendasikan, MegaOhm pad 40.C utk semua winding
2. KV rated mesin antar terminal voltage, dlm rms kV.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar